Dictionary Life

‘’ Aku Belajar Mengalah, sampai tak ada satu orangpun yang bisa mengalahkan ku … dan Aku Belajar Merendah sampai tak ada satu orangpun yang bisa Merendahkan ku…”

aku Tidak pinTar dan Tidak pandai, namun hanya ingin belajar dan berbagi

Senin, 02 Februari 2015

WISATA JOGJA BERSEJARAH




Kejogja kalo belum berkunjung kesini Rugiiiiiii……
Sambil menikmati indahnya kota jogja, kita bisa menemukan obyek obyek bersejarah disini. Dan tentunya juga orang orang nya yang Istimewa. Pokoknya dijamin puas deh kalo wisata ke Jogja. Yukkk mariii kita Kejogjaaaaa … Yeyeyeyy…

Kami menyediakan Tour dengan biaya murah jugaaa lohh
 
 
1.       TAMAN SARI  - Istana Air di Kraton Yogyakarta yang menakjubkan
Jl. Ngasem Yogyakarta - Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor  sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765 - 1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.

Konon, Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) ketika membangun Kraton Yogyakarta menggunakan umbul (mata air) sebagai sumbu imajiner antara Gunung Merapi dan Pantai Parangtritis. Titik yang menjadi acuan pembangunan keraton adalah sebuah umbul (mata air). Dan dengan bantuan Demak Tegis (arsitek berkebangsaan Portugis) dan Bupati Madiun sebagai mandor beliau membangun istana di umbul tersebut. Bangunan ini dikelilingi segaran (danau buatan) dan ditanami bunga-bunga sebagai pewangi alami, itulah Taman Sari.
Taman Sari terdiri dari bebarapa kolam pemandian yaitu Umbul Kawitan (kolam untuk putra-putri Raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para selir), dan Umbul Panguras (kolam untuk Raja).
Selain sebagai tempat pemandiang, tamansari juga berfungsi sebagai tempat semedi sultan sebelum perang, tempat mengatur negosiasi dan strategi perang,tempat penyimpanan senjata-senjata dan perlengkapan perang, dan tempat penyucian senjatadan pelatarannya sering digunakan para prajurit berlatih pedang.

Kompleks Taman Sari setidaknya dapat dibagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama adalah danau buatan yang terletak di sebelah barat. Bagian selanjutnya adalah bangunan yang berada di sebelah selatan danau buatan antara lain Pemandian Umbul Binangun. Bagian ketiga adalah Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian kedua. Bagian terakhir adalah bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua dan meluas ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.
Jam Buka : Senin – Minggu, pukul 09.00 – 15.30 WIB
Tiket (per mei 2014):
Wisatawan Lokal: Rp 5.000
Wisatawan Luar negeri: Rp 8.000
Pemandu : Rp 20.000 – Rp 50.000)


2.     KERATON JOGJA -  ISTANA BUDAYA & KEINDAHAN JAWA
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan  istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.

Keraton Yogyakarta (Jogja) atau sering disebut dengan KERATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT terletak di jantung provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), Indonesia. Karena tempatnya berada di tengah-tengah Jogja, dimana ketika di ambil garis lurus antara Gunung Merapi dan Laut Kidul, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya. Keraton atau Kraton Jogja merupakan kerajaan terakhir dari semua kerajaan yang pernah berjaya di tanah jawa. Ketika kerajaan hindu-budha berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan islam pertama di Demak, lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan oleh Sultan Agung lalu berjalan dan muncul Keraton Jogja yang didirikan oleh Sultan Hamengku Bowono I. Hingga sekarang, keraton Jogja masih menyimpan kebudayaan yang sangat mengagumkan.


Selain itu, Keraton Jogja sangat kental dengan warisan budaya etnik jawa yang sangat menajubkan yang masih bisa di temukan di sekitar dan dalam keraton sendiri. Ketika Petualang ke Keraton Jogja maka, itulah gambaran sederhana tentang budaya dan keindahan tanah jawa. Semua hampir terwakilkan dalam satu tempat yang menarik dan sangat memukau. Bagaimana tidak, di Keraton masih banyak menyimpan tentang berbagai kesenian, hasil budaya, ragam pakaian adat dan bentuk rumah ala jawa yang indah. Tidak berhenti disitu saja, di Keraton Jogja juga mempertunjukkan bagaimana supelnya orang jawa dalam berkomunikasi dan bersapa dengan semua orang yang datang disana. Sangat eksotis dan menarik.
Tiket masuk ke Keraton Jogja sangat terjangkau, hanya menyisihkan uang sekitar Rp. 10.000,- bisa menikmati hampir semua lingkungan istana yang berdiri megah dan indah. Petualang di haruskan untuk tidak memakai topi atau kaca mata bila masuk ke lingkungan keraton, bukan apa-apa hanya untuk menghormati kebudayaan jawa. 

Jam berkunjung ke Keraton untuk hari Ahad dan hari lainnya di batasi dari 
jam 07 am – 12 am.
Tips : Silakan untuk datang ke Keraton Jogja sekitar jam 9, karena ada pementasan tari khas jawa seperti Serimpi yang dilakukan secara apik dan menajubkan.

Let’s go Cekidottttttt…..

3.     BENTENG VREDEBURG – JEJAK SEJARAH BANGSA DI BENTENG VREDEBURG
Museum Benteng Vredeburg  adalah sebuah benteng yang terletak di depan Gedung Agung dan istana Kesultanan Yogyakarta. Sekarang, benteng ini menjadi sebuah museum. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.

Benteng Vredeburg terletak di Jl. A Yani No. 6, persis didepan Gedung agung atau utara Titik Nol Kilometer Bangunan ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1760, atas permintaan pemerintahan Belanda yakni, Nicolas Harting. Bangunan mulanya hanya sebuah benteng yang berbentuk bujur sangkar dengan tiap sudutnya memiliki tempat penjagaan disebut seleka atau Bastion. Keempat sudut tersebut di beri nama untuk masing-masing arahnya. Untuk Bastion yang berada di sudut barat laut dinamai Jayawisesa, Sudut timur laut diberi nama Jayapurusa, Sudut bara daya diberi nama Jayaprakosaningprang  dan sudut tenggara diberi nama Jayaprayitna.

Untuk saat ini fungsi dari Benteng Vredeburg menjadi Monumen Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg sejak tanggal 23 November 1992. Dan sering pula difungsikan sebagai kegiatan seni dan budaya.
Benteng ini walaupun sudah berumaur ratusan tahun namun kondisinya cukup terjaga dengan baik. Dan masih terlihat kemegahannya dimasa lalu. Ruangan-ruangan yang ada menyimpan ratusan diorama yang menggambarkan tentang perjuangan bangsa Indonesia hingga masa orde baru serta beberapa benda bersejarah, foto-foto dan lukisan perjuangan nasional.

Benteng Vredeburg dibuka untuk umum setiap hari selasa sampai dengan jum’at mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB sedangkan sabtu dan minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, hari libur nasional tempat ini tetap buka sedangkan setiap hari senin tutup. Untuk tiket masuk per orang dikenai biaya sebesar Rp. 1.000,-.

Bagi pengunjung yang ingin berkeliling dengan bersepeda dapat menyewa sepeda onthel seharga Rp. 5.000,-. Dan tempat ini juga sudah dilengkapi dengan hot spot area yang bisa diakses pengunjung dengan gratis. Benteng Vredeburg mempunyai fasilitas selain free hot spot tersedia juga ruang perpustakaan, ruang seminar, diskusi dan pelatihan serta pertemuan, Ruang belajar kelompok, ruang tamu, Mushola, dan pemandu
.
Let’s go cekidottttt…..



''Jangan lupa mampir beli oleh oleh ke BATIK BETENG Jl. Brigjen Katamso atau BATIK BETENG Taman sari.

Disana bisa ditemukan bermacam macam oleh oleh dari Kain Batik , Pakian jadi, Kaos , dan pernik pernik lainnya.''

_semoga bermanfaat_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar