Sumber
Api Abadi Mrapen
di Desa Manggarmas sering menjadi tujuan wisata karena juga terdapat juga kolam
air mendidih Sendang Dudo
yang dipercaya dapat mengobati penyakit kulit dan reumatik. Air Sendang Dudo memiliki
keunikan karena yang tadinya bersih dan bening dapat berubah menjadi keruh dan
selalu mendidih tetapi tidak panas. Air ini juga bisa terlihat keruh tetapi
bila dimasukkan ke dalam sebuah gelas maka dapat berubah menjadi bening. Selain
itu, ada pula keunikan lain yang Anda sendiri dapat mencobanya yaitu dari
gelembung air yang mengambang apabila disulut dengan api maka dapat menyala di
atas permukaan air. Hal itu dimungkinkan karena air tersebut mengandung mineral
dan zat kimia.
Ada
pula Watu Bobot
yang letaknya berada di sebelah Sumber Api Abadi Mrapen. Menurut cerita
barangsiapa dapat mengangkatnya maka akan tercapai keinginannya.
Sunan
Kalijaga dan Sumber Api Abadi Mrapen
Cerita
rakyat tentang Sumber Api Abadi Mrapen dikaitkan dengan masa akhir Kerajaan
Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518
Masehi. Saat itu Kesultanan Demak berada di sekitar Mrapen dan merupakan
satu-satunya pusat pemerintahan Islam di Pulau Jawa. Berikutnya kesultanan
yang dipimpin Raden Patah ini mengembangkan pola hidup yang dilandaskan ajaran
Islam termasuk membuat pusat perdagangan, pendidikan dan penyebaran agama
Islam.
Dalam
upaya pembenahan wilayahnya, Kesultanan Demak Bintoro berupaya memboyong semua
barang-barang warisan dari Kerajaan Majapahit. Salah satu yang terpenting
adalah memindahkan Pendopo Kerajaan Majapahit untuk dijadikan serambi Masjid Agung Demak. Apabila Anda amati saat ini maka pada
serambi tersebut terlihat perpaduan budaya Islam dan Hindu-Buddha.
Upaya
pemindahan Pendopo Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Dalam
perjalanan masuki wilayah Kesultanan Bintoro Demak rombongan ini mengalami
masalah karena prajuritnya keletihan. Mereka kemudian mencari mata air untuk
minum tetapi tidak ada yang dapat menemukannya. Sunan Kalijaga kemudian
berjalan menuju tempat kosong dan menancapkan tongkatnya ke tanah. Lubang dari
bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini dipercaya merupakan
titik awal munculnya Sumber Api Abadi Mrapen.
Berikutnya
Sunan Kalijaga juga melakukan hal yang sama dengan tongkatnya di tempat lain
yang tidak jauh tetapi yang keluar kali ini buka api melainkan semburan air
yang bersih dan bening. Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit untuk
minum yang keletihan karena mengangkut pendopo Kerajaan Majapahit. Saat ini
sumber mata air itu dapat Anda lihat memiliki celah sumur berdiameter 3 meter
dan kedalaman sekitar 2 meter. Sumur itulah yang kemudian disebut masyarakat
setempat dengan nama Sendang
Dudo dan memiliki keunikan serta khasiat tertentu.
Rombongan
Sunan Kalijaga kemudian melanjutkan perjalanan tetapi Sunan Kalijaga
meninggalkan sebuah batu ompak di sekitaran lubang api dan lubang air tersebut.
Saat itu salah seorang prajuritnya yang berupaya mengambilnya tetapi Sunan
Kalijaga melarang dan berwasiat bahwa batu ompak itu tidak perlu diambil karena
pada suatu waktu akan berguna. Saat ini Anda masih dapat melihat batu
ompak itu yang dikenal dengan sebutan Watu
Bobot dan letaknya berada di sebelah Sumber Api Abadi Mrapen.
Api Abadi Mrapen ini
merupakan sebuah fenomena alam berupa keluarnya api dari dalam tanah sepanjang
hari dan tak pernah padam walaupun hujan turun.Fenomena seperti jarang dan
langka terjadi, sehingga akhirnya lokasi dikawasan ini dijadikan sebagai obyek
wisata.
Selain itu disekitar
lokasi obyek wisata Api Abadi Mrapen terdapat juga pemandian air panas alami
bernama Sendang Dudo yang dapat digunakan sebagai penyembuh berbagai macam
penyakit seperti diantaranya penyakit kulit, dan juga reumatik dikarenakan air
dalam pemandian ini mengandung unsur belerang.
Dan tak ketinggalan pula
selain sumber api abadi dan pemandian air panas, terdapat pula batu bobot yang
menurut mitos apabila seseorang dapat mengangkatnya maka akan terkabulkan semua
keinginannya.Batu yang mempunyai berat kurang lebihnya 20 kg ini merupakan
peninggalan dari Sunan Kalijaga di abad ke 15.Letaknya berseberangan dengan Api
Abadi Mrapen.
LOKASI :
Untuk
menuju Kompleks Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, maka patokannya terletak di tepi Jalan Raya
Purwodadi - Semarang, sekitar 26 km dari kota Purwodadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar