Yogyakarta merupakan salah satu kota dengan Destinasi Wisata yang
banyak dikunjungi wisatawan asing. Berbatasan langsung dengan provinsi Jawa
Tengah bagian selatan, Yogyakarta mempunyai banyak tempat wisata menarik. Apa
saja tempat wisata di Yogyakarta yang wajib dikunjungi?
Yukkk Cekidotttttt…..
Sebagai Destinasi archaeotourism yang
terkenal, Yogyakarta merupakan surga untuk menjelajahi candi-candi kuno dan
menemukan reruntuhan dari peradaban yang hilang misterius.
1.
CANDI BOROBUDUR
Borobudur tidak hanya memiliki nilai seni
yang teramat tinggi, karya agung yang menjadi bukti peradaban manusia pada masa
lalu ini juga sarat dengan nilai filosofis. Mengusung konsep mandala
yang melambangkan kosmologi alam semesta dalam ajaran Buddha, bangunan megah
ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni dunia hasrat atau nafsu (Kamadhatu),
dunia bentuk (Rupadhatu), dan dunia tanpa bentuk (Arupadhatu). Jika dilihat
dari ketinggian, Candi Borobudur laksana ceplok teratai di atas bukit.
Dinding-dinding candi yang berada di tingkatan Kamadatu dan Rupadatu sebagai
kelopak bunga, sedangkan deretan stupa yang melingkar di tingkat Arupadatu
menjadi benang sarinya. Stupa Induk melambangkan Sang Buddha, sehingga secara
utuh Borobudur menggambarkan Buddha yang sedang duduk di atas kelopak bunga
teratai.
Menikmati kemegahan Candi Borobudur tidak hanya
cukup dengan berjalan menyusuri lorong dan naik ke tingkat teratas candi. Satu
hal yang jangan dilewatkan adalah menyaksikan Borobudur Sunrise dan Borobudur
Sunset dari atas candi. Siraman cahaya mentari pagi yang menerpa stupa dan arca
Buddha membuat keagungan dan kemegahan candi lebih terasa. Sedangkan berdiri di
puncak candi di kala senja bersama deretan stupa dan menyaksikan sinar matahari
yang perlahan mulai lindap akan menciptakan perasaan tenang dan damai.
2.
CANDI PRAMBANAN
CANDI Hindu Tercantik –
Candi Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu dari abad ke-10. Bangunannya
yang langsing dan menjulang setinggi 47 meter membuat kecantikan arsitekturnya
tak tertandingi.
Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa
cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai
Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi
dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi
keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini
terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini
dibangun taman indah.
Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan
masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso
mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso
membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi
sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar
terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca
kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Candi Prambanan merupakan salah satu
tempat wisata di Yogyakarta yang wajib dikunjungi karena Candi Prambanan
merupakan kompleks candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Selain itu, Candi Prambanan
juga dihiasi relief yang diukir mengelilingi candi dan menceritakan kisah
Ramayana dan Krishnayana. Candi Prambanan berlokasi sektiar 17 KM dari psuat
kota Yogyakarta. Apabila anda tidak membawa kendaraan pribadi, untuk mencapai
Candi Prambanan anda cukup menggunakan bus dan turun di halte Prambanan, sangat
mudah mencapai Candi Prambanan.
3. ISTANA RATU BOKO
Istana Ratu Boko adalah kompleks istana
megah yang dibangun pada abad ke-8. Bangunan yang bisa dikatakan termegah di
jamannya itu dibangun oleh salah satu kerabat pendiri Borobudur.
Istana Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah
yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan
Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara
(berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat
menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini,
anda bisa merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan
Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.
Istana ini terletak di 196 meter di atas
permukaan laut. Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi
empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari
bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan
Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi,
kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di
bagian timur. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.
Bila masuk dari pintu gerbang istana, anda akan
langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi akan menyambut anda.
Gapura pertama memiliki 3 pintu sementara gapura kedua memiliki 5 pintu. Bila
anda cermat, pada gapura pertama akan ditemukan tulisan 'Panabwara'. Kata itu,
berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara,
(keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana. Tujuan penulisan
namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi 'kekuatan' sehingga lebih
agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama.
Sekitar 45 meter dari gapura kedua, anda akan
menemui bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi
Batu Putih. Tak jauh dari situ, akan ditemukan pula Candi Pembakaran. Candi itu
berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan memiliki 2 teras. Sesuai
namanya, candi itu digunakan untuk pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu,
sebuah batu berumpak dan kolam akan ditemui kemudian bila anda berjalan kurang
lebih 10 meter dari Candi Pembakaran.
Sumur penuh misteri akan ditemui bila berjalan
ke arah tenggara dari Candi Pembakaran. Konon, sumur tersebut bernama Amerta
Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Kini, airnya pun masih
sering dipakai. Masyarakat setempat mengatakan, air sumur itu dapat membawa
keberuntungan bagi pemakainya. Sementara orang-orang Hindu menggunakannya untuk
Upacara Tawur agung sehari sebelum Nyepi. Penggunaan air dalam upacara diyakini
dapat mendukung tujuannya, yaitu untuk memurnikan diri kembali serta
mengembalikan bumi dan isinya pada harmoni awalnya. disarankan anda berkunjung
ke Candi Prambanan sehari sebelum Nyepi jika ingin melihat proses upacaranya.
Melangkah ke bagian timur istana, anda akan
menjumpai dua buah gua, kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan stupa
Budha yang terlihat tenang. Dua buah gua itu terbentuk dari batuan sedimen yang
disebut Breksi Pumis. Gua yang berada lebih atas dinamakan Gua Lanang sedangkan
yang berada di bawah disebut Gua Wadon. Persis di muka Gua Lanang terdapat
sebuah kolam dan tiga stupa. Berdasarkan sebuah penelitian, diketahui bahwa
stupa itu merupakan Aksobya, salah satu Pantheon Budha.
4.
CANDI PLAOSAN
Lokasi : Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Jawa
Tengah 57454, Indonesia
Candi Plaosan yang dibangun Rakai Pikatan
memiliki beberapa keunikan dibanding candi lain, yaitu dua candi utamanya yang
"kembar" serta teras yang permukaannya halus. Di candi ini juga
terdapat figur Vajrapani, Amitbha, dan Prajnaparamitha.
Anda tak perlu terburu-buru kembali ke
penginapan usai berkunjung ke Candi Prambanan, sebab tidak jauh dari candi
Hindu tercantik di dunia itu anda juga akan menemui candi-candi lain yang sama
menariknya. Melaju ke utara sejauh 1 km, anda akan menemui Candi Plaosan,
sebuah candi yang dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya,
Pramudyawardani. Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur
candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.
Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras
berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk
gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka
kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh
sehingga sampai sekarang Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.
Bangunan Candi Plaosan Lor memiliki halaman
tengah yang dikelilingi oleh dinding dengan pintu masuk di sebelah barat. Pada
bagian tengah halaman itu terdapat pendopo berukuran 21,62 m x 19 m. Pada
bagian timur pendopo terdapat 3 buah altar, yaitu altar utara, timur dan
selatan. Gambaran Amitbha, Ratnasambhava, Vairochana, dan Aksobya terdapat di
altar timur. Stupa Samantabadhara dan figur Ksitigarbha ada di altar utara,
sementara gambaran Manjusri terdapat di altar barat.
Candi Plaosan Kidul juga memiliki pendopo di
bagian tengah yang dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi 2 tingkat dan
tiap-tiap tingkat terdiri dari 4 candi. Ada pula gambaran Tathagata Amitbha,
Vajrapani dengan atribut vajra pada utpala serta Prajnaparamita yang dianggap
sebagai "ibu dari semua Budha". Beberapa gambar lain masih bisa
dijumpai namun tidak pada tempat yang asli. Figur Manujri yang menurut seorang
ilmuwan Belanda bernama Krom cukup signifikan juga bisa dijumpai.
HARGA TIKET HARI BIASA/LIBUR NASIONAL/SABTU
& MINGGU
Wisatawan Domestik/Nusantara
A.Umum (Umur 6 Tahun Keatas per Orang)
• Candi Borobudur : Rp. 30.000,-
• Candi Prambanan : Rp. 30.000,-
• Ratu Boko : Rp. 25.000,-
B.Anak-anak (Umur Dibawah 6 Tahun) &
Rombongan Pelajar/Mahasiswa
• Candi Borobudur : Rp. 12.500,-
• Candi Prambanan : Rp. 12.500,-
• Ratu Boko : Rp. 10.000,-
* Per orang untuk setiap kali masuk dengan
jumlah anggota rombongan
minimal 20 (dua puluh) orang bagi rombongan Pelajar atau Mahasiswa
WISATWAN
ASING
• Candi Borobudur : USD 20
• Candi Prambanan : USD 18
• Ratu Boko : USD 13
#untuk
candi Plaosan sampe saat ini Restribusi masih Belom tetap
Kadang Gratiss
kadang ngasih seikhlasnya.