Dictionary Life

‘’ Aku Belajar Mengalah, sampai tak ada satu orangpun yang bisa mengalahkan ku … dan Aku Belajar Merendah sampai tak ada satu orangpun yang bisa Merendahkan ku…”

aku Tidak pinTar dan Tidak pandai, namun hanya ingin belajar dan berbagi

Jumat, 26 Januari 2018

Perempuan Manja Seperti aku, Maafkan Aku Lelakiku.....

Ketika kemarahan itu sudah sampai diubun-ubun, lalu aku masih menahannya dan mencoba tetap mendidik diriku untuk tetap mengingat, betapa jasanya yang dalam himpitan kesusahan, lelah dan penat, dia berusaha mencukupi nafkah untuk aku dan keluargaku. Dan tidak jarang pula, akhirnya dia melupakan perawatan atas dirinya sendiri.

Terkadang keegoisan kami sama-sama datang, namun naluri mengalahnya atas perempuan manja yaitu Aku, akan segera dimunculkan olehnya (suam ku). Direngkuhnya aku dan terucaplah perkataan maaf.
Dan, dari sinilah perdamaian kami tercipta. Dan kamipun semakin bertambah mesra.

Tapi….Tidak jarang pula, ketika rasa “keunggulannya” sebagai lelaki hadir dan membuatnya sedikit terbawa dalam ego, hal itu memang membuatku sedikit sakit hati, yah aku kan hanya manusia. Namun kesempatan itu tidak aku sia-siakan, aku tata batinku sedemikian rupa sehingga aku terlihat menyenangkannya dalam luasnya hatiku menerimanya. Aku yakin, Allah yang Maha melihat akan lebih ridho kepadaku saat itu.
Saat tiada teman berbagi, dialah yang menyediakan pundaknya yang kuat untukku menangis.
Kekuatan pikiran dalam logisnya dia berpikir, yang jelas-jelas memang lebih kuat dari pada aku, akhirnya memberi ruang bagiku sejenak untuk merasa nyaman dan terlindungi.
Sekuat-kuatnya wanita didunia ini, tapi sesuai dengan fitrahnya, wanita tetap dan pasti akan merasa butuh diayomi oleh laki-laki.

Rasanya tiada teman yang paling pantas aku akrabi selain suamku. Dan memang sebagai manusia biasa, dia tidak akan lepas dari kekurangan, seperti halnya aku.

Lalu setelah semua itu aku sadari, untuk alasan apalagi aku harus menuntutnya menjadi sempurna?

Dan dalam keterbatasan serta kekurangannya sebagai manusia, masih pantaskah aku menuntutnya untuk harus selalu berlaku dan memberi lebih kepadaku? *betapajahatnyaaku*

Dan bukan berarti aku merendahkan diriku sendiri atasnya,

Namun…
dengan kalimatku ini, aku mencoba sadar diri, betapa aku mempunyai banyak kekurangan sebagai wanita. Dan dia tetap memilih aku, dan memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu hidupnya denganku, membimbing, mengayomi, dan menafkahi aku.

Lalu… berilah aku satu alasan,
dari celah mana aku bisa tetap beralasan untuk tidak bisa menahan lidahku atas suam ku?

Dengan menahan kemarahanku padanya, in Shaa Allah akan memberi gambaran jelas tentang diriku, istrinya, yang sebenar-benarnya.
Jika aku selama ini belum dapat membuatnya bangga, mungkin saat inilah yang tepat bagiku mengukir kenangan yang dapat membanggakannya.
Membuatnya bangga bahwa aku adalah istri yang dapat tetap mengertinya, bahkan dalam keadaan marah sekalipun. 

Setelah itu, aku yakin dia akan berkata pada hatinya, bahwa dia bersyukur telah meletakkan pilihan atas separoh hidupnya kepadaku. (hahaha PD dikit boleh dong)

Dan apakah kau tahu, bahwa suamiku adalah ladang amal yang In Shaa Allah akan membawa ku kepada surga Allah yang abadi. 
Keridhoannya adalah kunci pembuka pintunya, dan mengalah sedikit bukan berarti menjadi budaknya, namun sikap sabar itu yang justru akan memuliakan kita dihadapannya. (ini baru mau nyoba loh ya, kalo masih suka marah marah berarti kilav ya suam ku. Hhhe)

Maka, aku belajar untuk tidak merelakan hidup dan hatiku diatur oleh rasa. Rasa amarah, rasa benci, dan apapun yang justru akan membelokkan fokusku dari menghimpun pahala dari sang maha kuasa.
Maka dari itu pula, aku ingin mencintai suam ku karena Allah. Hanya karena Allah saja. Jadi setiap kali aku marah kepadanya, aku akan kembali mengingat Allah dan mengingatnya hanya sebatas manusia yang penuh dengan kekurangan, seperti halnya aku.
Hal itu yang menjauhkanku dari penghakiman apapun atas suamiku.
Setelah itu, betapa hanya keteduhan yang akhirnya memenuhi hatiku, dan hilanglah amarahku. 

Semangat semangat semoga bisa terlaksana ,tanpa ada kilav yang mensponsori .heeeeee
aamiin aamiin aamiin ya Rabb

Selamat Hari S U A M I Sedunia... Suam ku

Dearest : Lelakiku Muhammad

LAKI-LAKI adalah ciptaan TUHAN yg paling indah.
Dia banyak MENGALAH dari umur yang sangat muda.


Dia membelanjakan semua duit,
untuk beli HADIAH,untuk yang dia CINTA,
hanya untuk melihat dia TERSENYUM..


Dia KORBANKAN masa lajangnya hanya untuk
seorang WANITA....
 

Dia KORBANKAN masa mudanya 
Demi istri dan anak2nya dengan bekerja sampai malam TANPA MENGELUH.

Dia bina MASA DEPAN mereka Sekeluarga
Dengan hutang dan membayar cicilan sampe stress..


Dia telah bersusah payah tapi masih dimarahi Isteri dan BOSS.
Kehidupan Dia berakhir hanya untuk MENGALAH demi KEBAHAGIAAN orang lain

Kalau dia keluar rumah,
kata orang dia NGELAYAP...


Kalau dia tinggal dirumah,
kata orang dia MALAS....


Kalau dia marahi anak2,
kata orang dia GALAK...


Kalau dia tak marah, kata Orang
dia laki-laki yang TAK TEGAS...


Kalau dia tak bolehkan isteri bekerja,
kata orang dia Seorang yang MENGUNGKUNG...

kalau dia bolehkan isteri
bekerja, kata orang dia MAKAN gaji isteri.


Kalau dia dengar apa kata ibunya, kata orang dia ANAK MAMI

Kalau dia dengar kata isteri,
kata orang dia DKI
(Dibawah Ketiak Istri)


Kalau dia banyak MENOLONG wanita yg membutuhkan, dibilang HIDUNG BELANG...

Kalau gak mau tolong
wanita lain, katanya KEJAM..


Tapi di tengah terpaan
segala macam tuduhan,
dia tetap TEGAR....
(Never Give Up )


Dialah LAKI-LAKI....
HARGAILAH setiap LAKI-LAKI
dalam hidup anda.
 

Anda tidak akan pernah
tahu apa PENGORBANAN yang
sudah dilakukan buat Anda.


Boleh dikirim ke semua
LAKI-LAKI supaya mereka TERSENYUM dan kepada
semua wanita supaya
mereka SADAR bahwa
LAKI-LAKI itu amat BERHARGA....

Selamat Hari
S U A M I Sedunia... 


Dari : Wanitamu  Lia Adelia

Sumber : Copas di Facebook Wisnu Hadi